Truk Perkasa sesuai namannya memang perkasa. Sayangnya karena
tersandung persoalan, pabrik itu tak bisa memaksimalkan produksinya.
Pabrik truk yang sebetulnya bukan melulu membuat truk itu merupakan
industri hulu hingga hilir yang mampu membuat segala perkakas hingga
mesin perang jika dikehendaki. Tapi ketika “dikandangkan” oleh BPPN,
pabrik itu seperti mati enggan, hidup tak mau.
Pabrik yang berlokasi pabrik di Desa Karang Mukti, Subang, Jawa Barat
belum lama ini suasana layaknya sebuah industri tak terlihat. Tapi
bukan berarti industri tersebut mati total. “Kami masih membuat truk dan
bus berdasarkan pesanan. Dan itu semua permintaan dari negera-negara
tetangga,” ujar Ben Sinivasan, Direktur Utama PT Wahana Perkasa
Autojaya, anak perusahaan Group Texmaco.
Ditambahkan Ben, walau tidak banyak unit yang diekpor ke negara
pemesan, namun sejak diluncurkan pertengahan tahun 1998, Perkasa baru
dipakai TNI, Polri, serta sejumlah kecil perusahaan jasa transportasi
yang sudah menggunakan. Truk dengan kandungan lokal lebih dari 90
persen, menurut Ben, memiliki performa terbaik.
Karena perusahaan tersebut kini di-BPPN-kan, sehingga tak berkutik
untuk unjuk gigi., padahal kemampuan yang dimiliki, menurut banyak
pengamat, sungguh luar biasa. Pabrik tersebut mampu membuat alat
pertanian, mobil murah, bahkan kendaraan militer (ranmil), kendaraan
taktis (rantis), bahkan panser sekalipun. Rasanya tak ada yang salah
dalam truk ini tapi mengapa terpinggirkan di negeri sendiri? sungguh Ironis ya.......
Sumber
http://agungngurah.blogspot.com/2011/12/sejarah-mobil-nasional-indonesia.html
Rabu, September 26, 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar