Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Rabu, Desember 17, 2008

THOLABU AL IL,MI

BAB I

PENDAHULUAN

Bagi seorang pelajar hendaknya selalu menggunakan kesempatan dan waktunya untuk belajar terus menerus sampai menghasilkan kemuliaan dan keutamaan sebuah ilmu yang dicita-citakan. Namun dalam hal ini, perlu adanya sistem dan manajemen yang baik untuk mencapai semua itu, mulai dari permulaan belajar, ukuran belajar, dan tata caranya. Sehingga dalam hal ini Rasulullah SAW pernah bersabda dalam mengatur permulaan belajar sebagai berikut: “Sesuatu yang dimulai pada hari Rabu bias dipastikan sempurna.”

Dalam hal ini juga diikuti oleh Imam Abu Hanifah yang meriwayatkan dari guru beliau, Syaikh Imam Qowamuddin Ahmad bin Abdul Rosyid.

BAB II

PERMULAAN BELAJAR, UKURAN BELAJAR

DAN TATA CARANYA

A. Hari Mulai Belajar

Syaikh Islam Burhanuddin memulai belajar tepat pada hari Rabu. Dalam hal ini, beliau meriwayatkan sebuah hadits sebagai dasarnya.

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا مِنْ شَيْئٍ بُدِئَ فِيْ يَوْمِ الأَ رْبِعَاءِ إِلاَّ وَقَدْ تَمَّ.

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda: Sesuatu yang dimulai pada hari Rabu bisa dipastikan sempurna.”

Begitu juga Imam Abu Hanifah, memulai belajar pada hari Rabu. Mengenai hadits di atas, beliau meriwayatkan pula dari guru beliau, Syaikh Imam Qowamuddin Ahmad bin Abdul Rosyid.

Demikianlah, karena pada hari Rabu itu Allah menciptakan cahaya, dan hari itu pula merupakan hari sial bagi orang kafir, akan tetapi bagi orang mukmin itu adalah hari yang penuh berkah.

B. Panjang Pendeknya Pelajaran

Mengenai ukuran seberapa panjang pelajaran baru yang dikaji, menurut keterangan Abu Hanifah ialah bahwa Syaikh Qodli Imam Umar bin Abu Bakar Az-Zanjiy berkata: Guru-guru kami berkata: “Sebaiknya bagi orang yang baru mulai belajar, mengambil pelajaran baru sepanjang yang kira-kira mampu dihafalkan dengan paham, setelah diajarkannya dua kali berulang. Kemudian untuk setiap hari, ditambah sedikit demi sedikit sehingga setelah banyak dan panjang pun masih tetap dapat menghafal dengan paham pula setelah diulangi dua kali. Apabila pelajaran pertama yang dikaji itu terlalu panjang sehingga pelajar memerlukan diulanginya 10 kali, maka untuk seterusnya sampai yang terakhir pun begitu. Karena hal itu menjadikebiasaan yang sulit dihilangkannya kecuali dengan susah payah.”

C. Tingkat Pelajaran yang Didahulukan

Sebaiknya dimulai dengan pelajaran-pelajaran yang mudah dipahami. Syaikh Islam Ustadz Syarafuddin Al-Uqailiy berkata: “Menurut saya, yang benar dalam masalah ini adalah seperti apa yang telah dikemukakan oleh para guru kita. Yaitu untuk murid baru, mereka pilihkan kitab-kitab yang ringkas/kecil. Sebab dengan begitu akan lebih mudah dipahami dan dihafal, serta tidak membosankan dan dapat lebih banyak dipraktekkan.

D. Membuat Catatan

Sebaiknya sang murid membuat catatan sendiri mengenai pelajaran-pelajaran yang telah faham dihafalannya, untuk kemudian sering diulang-ulang kembali. Karena dengan cara begitu akan bermanfaat sekali.

Jangan sampai menulis apa saja yang ia sendiri tidak tahu maksudnya, karena hal ini akan menumpulkan otak dan waktu pun hilang dengan sia-sia.

E. Usaha Memahami Pelajaran

Pelajar hendaknya mencurahkan segala kemampuan yang ada guna memahami pelajaran dari sang guru, atau boleh juga dengan cara diangan-angan sendiri, dipikir-pikir dan sering diulang-ulang sendiri. Karena bila pelajaran yang baru itu hanya sedikit dan sering diulang-ulang sendiri, akhirnya pun dapat dimengerti dengan paham. Orang berkata: “Hafal dua huruf lebih bagus daripada mendengarkan saja dua batas pelajaran. Dan memahami dua huruf lebih baik daripada menghafal dua batas pelajaran. Apabila seseorang telah pernah satu atau dua kali mengabaikan dan tidak mau berusaha, maka menjadi terbiasakan, dan menjadi tidak bisa memahami kalimat yang tidak panjang sekalipun.

F. Berdoa

Hendaknya pula dengan sungguh-sungguh memanjatkan doa kepada Allah.

G. Mudzakarah, Munadharah, dan Mutharahah

Seorang pelajar hendaknya melakukan mudzakarah (forum saling mengingatkan), munadharah (forum saling mengadu pandangan) dan mutharahah (diskusi). Hal ini hendaklah dilakukan atas dasar keinsyafan dan penghayatan serta menyingkirkan hal-hal yang membawa akibat negatif. Munadharah dan mudzakarah adalah cara dalam melaksanakan musyawarah, sedang permusyawaratan itu sendiri dimaksudkan untuk mencari kebenaran.

Apabila di dalam pembahasan itu dimaksudkan untuk sekedar mengobarkan perang lidah, maka tidak diperbolehkan menurut agama. Yang diperbolehkan ialah yang dalam rangka mencari kebenaran. Bicara berbelit-belit dan membuat-buat alasan itu tidak diperkenankan, selama musuh bicaranya tidak sekedar untuk mencari kemenangan dan berarti masih dalam rangka mencari kebenaran.

H. Menggali Ilmu

Pelajar hendaknya membiasakan diri sepanjang waktu untuk mengangan-angan ilmunya hingga sedalam mungkin. Pengetahuan-pengetahuan yang dalam dan pelik itu bisa didapat hanya dengan cara mengangan-angan dan memikirkan.

I. Pembiayaan untuk Ilmu

Orang yang kebetulan sehat badan dan pikirannya, tiada lagi alasan baginya untuk tidak belajar dan tafaqquh sebab tidak ada lagi yang lebih melarat daripada Abu Yusuf, tetapi dia tidak pernah melupakan pelajarannya.

Apabila seseorang kebetulan kaya raya, alangkah bagusnya bila harta itu dipergunakan untuk mencari ilmu.

J. Bersyukur

Pelajar harus selalu menyatakan syukurnya dengan bukti lisan, hati, badan dan juga hartanya.

K. Pengorbanan Harta Demi Ilmu

Dengan harta yang dimiliki hendaknya suka membeli kitab. Dengan demikian akan lebih memudahkan belajar dan bertafaqquh.

L. Lillahi Ta’ala

Para pelajar seharusnya tidak berharap kecuali hanya kepada Allah. Dan tidak takut kecuali kepada-Nya.

M. Mengukur Kemampuan Diri Sendiri

Hendaknya yang lebih efisien dan efektif, adalah supaya menghafal pelajaran dan mengukur kekuatan diri dalam mengulang pelajaran itu.

N. Metode Menghafal

Suatu cara yang lebih efisien dan efektif untuk menghafalkan pelajaran yaitu: pelajaran hari kemarin diulang 5 kali, hari lusa 4 kali, hari kemarin lusa 3 kali, hari sebelum itu 2 kali dan hari sebelumnya lagi satu kali.

Hendaknya dalam mengulangi pelajarannya itu jangan pelan-pelan. Belajar lebih bagus bersuara kuat dengan penuh semangat. Namun jangan kemudian terlalu keras, dan jangan pula hingga menyusahkan dirinya yang menyebabkan tidak bisa belajar lagi. Segala sesuatu yang terbaik adalah yang cukupan.

O. Panik dan Bingung

Seyogyanya pelajar tidak panik dan bingung, sebab itu semua adalah afat (berakibat buruk). Syaikh Islam Burhanuddin berkata: “Sesungguhnya saya dapat melebihi teman-temanku adalah karena selama belajar tidak pernah merasa panik, kendor dan kacau.”

BAB III

ANALISIS

Dari pembahasan mengenai Permulaan Belajar, Ukuran Belajar, dan Tata Caranya, kami mencoba menganalisis bahwa:

A. Hari Mulai Belajar

Dalam menentukan permulaan hari untuk belajar, di Indonesia ada silang pendapat yang ditetapkan oleh pemerintah dan kaum agamawan.

Adapun sistem yang ditetapkan oleh pemerintah adalah mewarisi sistem Kolonial Belanda, yaitu hari Senin sebagai hari permulaan belajar dan hari Ahad sebagai libur nasional. Karena pada hari itu orang-orang Belanda yang mayoritas beragama Kristen melakukan ibadah di gereja. Sedangkan kaum agamawan lebih mengutamakan tentang dasar yang bersumber pada hadits di atas, yaitu hari Rabu sebagai permulaan belajar. Ini berlaku di pesantren-pesantren salaf, seperti Pondok Pesantren Al-Hidayah Lasem dan Pondok Pesantren Al-Hidayah Demak serta pondok-pondok salaf yang lain yang masih menggunakan sistem sorogan.

B. Panjang Pendeknya Pelajaran

Panjang pendeknya pelajaran dalam konsep Az-Zarnuji dapat dipahami dan dimaknai sebagai ukuran kemampuan belajar sang pelajar dalam mencapai sebuah ilmu dan agar ilmu yang telah didapat tidak hilang begitu saja ketika menambah ilmu baru.

C. Tingkat Pelajaran yang Didahulukan

Dalam hal ini, kami sependapat dengan konsep Az-Zarnuji mengenai tingkat pelajaran yang didahulukan dan pemilihan kitab yang ringkas/kecil. Karena konsep tersebut sangat efektif untuk mendorong peserta didik pada proses pembelajaran.

D. Membuat Catatan

Kami sependapat dengan konsep Az-Zarnuji mengenai membuat catatan pelajaran-pelajaran yang telah dipahami kemudian diulang-ulang. Karena apabila ilmu yang telah kita pahami dan kita hafalkan tidak dicatat, tidak menutup kemungkinan suatu saat akan mudah lupa atau hilang. Dan untuk mengantisipasi hal tersebut, catatan sangat penting.

E. Usaha Memahami Pelajaran

Diupayakan dalam memahami pelajaran dengan mencurahkan segala kemampuan, tidak hanya sebatas mendengarkan saja tapi harus benar-benar paham dan hafal.

F. Berdoa

Selain dengan usaha dhohir, pelajar juga dianjurkan untuk berdoa. Kata ينبغي disini adalah berarti anjuran. Karena Allah sudah menggarisbawahi dalam Al-Qur’an:

أدعوني استجب لكم

“Berdoalah kamu kepada-Ku, niscaya akan Ku kabulkan.”

G. Sedangkan mengenai Mudzakarahm munadharah, mutharahah dan seterusnya sampai poin panik dan bingung, kami sepakat dengan konsep Az-Zarnuji. Karena kami rasa konsep tersebut masih relevan dengan kondisi sekarang.

BAB III

KESIMPULAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Ø Konsep Az-Zarnuji mengenai hari mulai belajar ini masih sesuai dengan konteks pembelajaran yang dilaksanakan di pesantren-pesantren salaf, meskipun dalam pendidikan nasional sudah tidak menggunakan system ini.

Ø Bagi orang yang baru memulai belajar dianjurkan mengambil pelajaran yang kira-kira mampu untuk dipaham dan dihafalnya.

Ø Membuat catatan mengenai pelajaran-pelajaran yang telah dipahami dan dihafalnya itu adalah cara yang sangat efektif.

Ø Pelajar harus memahami pelajaran dan mengulanginya serta tidak mengabaikannya.

Ø Disamping berusaha dengan sungguh-sungguh, pelajar juga harus selalu berdoa, bersyukur, selalu mengorbankan harta demi ilmu, dan lillahi ta’ala.

B. Penutup

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT; bahwa dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tulisan ini.

Kami menyadari bahwa tulisan ini, baik isi maupun tata bahasanya belum sempurna, untuk itu saran dan kritik yang konstruktif senantiasa kami harapkan demi kebaikan selanjutnya.

Akhirnya, kami panjatkan doa, semoga dengan terwujudnya tulisan ini bisa bermanfaat untuk semua pihak. Semoga kasih sayang dan ridlo Allah senantiasa tercurah kepada kita. Amin…

Rabu, November 19, 2008

Jadikan aku teman sejati dalam kehidupanmu

buat : Ma2hawa seorang

Dikala aku termenung
melihat indahnya bintang bertabur dalam keheningan malam
jiwa ini seakan hilang raga
melayang tinggi ke angkasa nan jauh disana
seakan tiada merangkulku kebisingan dunia
wahai pemberi kedamaian
Rangkul aku dengan kasih sayang
Biarkan mimpi ini terus berjalan
jangan biarkan orang membangunkan tidur indahku sayang

by : elb@hawa.

RENUNG KEGELISAHAN

Dalam sepi aku termenung sendiri
Memandangi ruangan yang membisu temani ragaku
Rasa benci bercampur emosi mengharu biru di kalbuku
Harus kemana aku mengadu
Pada siapa pula aku berlabuh
Terkapar aku dalam kesedihan panjang
Benci aku atas semua ini
Mungkin……..
Semua ini bagian dari catatan hidupku
Walau…………
Hati ini pilu ragu langkahkan kaki
Ijinkan dan doakan aku tuk jalani

3 maret 2008
By : Elb@Hawa

Senin, November 10, 2008

PANTUN

Jalan-jalan ke tepi pantai

Jangan lupa mampir ke pasar

Kalau kamu ingin pandai

Jangan malas-malas untuk belajar

Pohon manggis di tepi rawa

Tempat orang duduk beradu

Nenek nangis sambil tertawa

Melihat kakek bermain gundu

Jangan taruh kue dalam almari

Nanti banyak semuat yang datang

Banyak hal yang harus kita pelajari

Sebagai bekal di hari menjelang

Jalan-jalan ke kota Jambi

Jangan lupa membeli buah

Selagi kecil belajar mengaji

Supaya jadi anak sholekhah

Beli buah ke pematang siantar

Jangan lupa masukkan ke dalam tas

Jangan kamu malas belajar

Nanti kamu tidak naik kelas

Masak soto pake’ merica

Jangan di tambah ketumbar

Banyak-banyaklah kamu membaca

Supanya jadi anak pintar



By. Yunita Arfiani@ulilahmad_publikasi08

Pantun

Buah nangka buah duku

Dimakan, malam hari

Ramadhanku cintaku……

Engkaulah penyejuk hati

Jalan-jalan ke jepara

Jangan lupa mampir berkah

Bulan Agustus penuh bendera

Bulan Ramadhan penuh berkah

Hari libur mau ke Medan

Tidak sengaja ketemu fitri

Diawali bulan Ramadahn

Diakhiri dengan Idhul Fitri

BY.R.Naim Farro k.@ulilahmad_publikasi08

Pantun

Ada sapi disembelih

Lalu dibagi ke tetangga

Ayo kawan rajin tarawih

Agar puasa lebih sempurna

Ada semangka warnya merah

Di bawahnya ada piring pecah

Tahan hawa nafsudan amarah

Di bulan suci penuh berkah

Kakak memanjat pohon mangga

Sandal dilepas baru bisa

Bedug maghrib telah tiba

Waktunya berbuka puasa




By:Dara RS@ulilahmad_publikasi08

Puasa

Dari fajar sampai matahari terbenam

Tahan makan, minum, serta amarah

Syaitan, Iblis, serta Jin

Diikat dan dilarang

Menggoda umat islam

Bedug maghrib tiba

Saatnya berbuka

Lapar menjadi kenyang

Haus menjadi bertenaga

Itulah yang dinamakn puasa



By:Nur Aulia Rahma@ulilahmad_publikasi08

Ramadhanku

Di hari Ramadhan

Ada imsak ada dhuhur

Kita berpuasa bersama

Tidak boleh makan dan minum

Hri-hari ramandhan hari –hari yang

Ku damba

Saat adzan tiba

Kita sholat berjamaah

Oh, ramadhan

Oh, bulan mulia

Aku menantimu

Sebulan penuh kuberpuasa

Oh, ramadhan

Kapan kita bertemu lagi

Aku akan selalu menungumu

Dengan penuh rasa rindu


BY: faizatin nafiah
@ulilahmad_publikasi08

Ramadhanku Cahaya hatiku

Surya yang penuh cahaya……….

Tak terpanah suara bisikan………

Hanya teruntai daun hijau

Bercahya …..Berlambang……….

Hijaunya wajahku penuh cahaya……

Kusambut Ramadhan yang berbuah tajam

Namun tak menyakitkan………

Suara alunan lagu kebesaran Tuhan…..

Menghias dan menggema di telingaku

Oh Ramadhanku……

Engkau bagai pohon berbuah emas…..

Engkau hangatkan…. Engkau sejukkan…..

Jiwa manusia

Kau kenyangkan perut manusia dengan

Cahaya dan buahmu

Engkaulah….. teman sejatiku…….



BY: faizatin nafiah@ulilahmad_publikasi08

Bulan Penuh Ampunan

Di bulan yang penuh amapunan ini

Kita diwajibkan puasa

Kita disunnahkan beramal shalih

Apalah artinya puasa

Jika kita tidak mendampinginya

Dengan perilaku akhlak karimah

Apalah artinya puasa

Bila kita masih tetap

Berbuat iri, dengki, dan dusta

Marilah kita tunaikan ibadah puasa

Dengan hati yang ikhlas

Dengan hati yang penuh berkah

“ Marhaban Yaa Marhaban”

“ Marhaban Yaa Ramadhan"


By.Alfinal Husna@ulilahmad_publikasi08

Marhaban Ya Ramadhan

Bulan mulia tiba

Dari terbitnya fajar sampai muncul bulan

Dari tetesnya embun sampai jangkrik mengerik

Ku hanya berucap

Alhamdulillah Ya Allah

Enkau telah beri aku umur panjang,

hingga aku bisa memenuhi perintah-MU

Puasa yang nikmat

Menahan dari hawa nafsu

Puasa yang berkah

Memberi kemuliaan pada nurani kita

Bangun pagi buta

Menjalankan sunnah-Mu

Adzan Maghrib tiba

Tuk memenuhi perintah-Mu

Setetes embun yang jernih

Menyejukkan hati di bulan mulia

By:CahMAN2@ulilahmad_publokasi08

BIMBANG

Ini anugrah atau coba

Saat hamba bergelut dengan perintah-Mu

Menyerahkan diri hanya untuk-Mu

Mencoba memahami hakikat kehidupan

Berusaha mensyukuri semua pemberian

Dengan menjalani semua kewajiban

Engkau mengambilnya

Mengganti dengan hari kemenangan

Semua bertakbir

Mengumandangkan kebesaran-Mu

Semua bergembira

Menyambut hari kemenangan

Idul Fitri tlah tiba

Semua bergembira

Ditinggalkan Ramadhan

Hamba bimbang…

Ini anugrah atau coba


By. Dara Rifqotus S @ulilahmad_publikasi08

Lereng Merapi

Kutahu sudah, sebelum pergi dari sini

Aku akan rindu balik pada semua ini

Sunyi yang kutakuti sekarang

Rona lereng gunung menguap

Pada cerita cemara berdesir

Sendu cinta penyair

Rindu pada elusan mimpi

Pecinta candi Prambanan

Di sunyi gunung merapi

Jauh dari ombak menggulung

Dalam hati manusia tersendiri

Ombak lautan merdu, semakin nyaring menderu

By. siti khotiah @ulilahmad_publikasi08

Ketulusan Cinta

Wahai Tuhanku…

Ada seorang lelaki yang

Aku menyukainya dengan serius

Tapi…mengapa Ia mengungkapkan dengan ucapan tiada peduli…

Aku menjawab kepadanya setelah

Aku habiskanwaktu tuk merenung…

Butsainah! Sesungguhnya aku selalu memikirkanmu Wahai Kekasihku

Andaikata di dalam hatiku

Tidak ada rasa rindu…

Tentu…surat-suratku tidak akan datang kepadamu…


by : siti khotiah @ulilahmad_publikasi08