Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Rabu, September 26, 2012

Nasib Mobil Nasional

Truk Perkasa sesuai namannya memang perkasa. Sayangnya karena tersandung persoalan, pabrik itu tak bisa memaksimalkan produksinya. Pabrik truk yang sebetulnya bukan melulu membuat truk itu merupakan industri hulu hingga hilir yang mampu membuat segala perkakas hingga mesin perang jika dikehendaki. Tapi ketika “dikandangkan” oleh BPPN, pabrik itu seperti mati enggan, hidup tak mau.
Pabrik yang berlokasi pabrik di Desa Karang Mukti, Subang, Jawa Barat belum lama ini suasana layaknya sebuah industri tak terlihat. Tapi bukan berarti industri tersebut mati total. “Kami masih membuat truk dan bus berdasarkan pesanan. Dan itu semua permintaan dari negera-negara tetangga,” ujar Ben Sinivasan, Direktur Utama PT Wahana Perkasa Autojaya, anak perusahaan Group Texmaco.
Ditambahkan Ben, walau tidak banyak unit yang diekpor ke negara pemesan, namun sejak diluncurkan pertengahan tahun 1998, Perkasa baru dipakai TNI, Polri, serta sejumlah kecil perusahaan jasa transportasi yang sudah menggunakan. Truk dengan kandungan lokal lebih dari 90 persen, menurut Ben, memiliki performa terbaik.
Karena perusahaan tersebut kini di-BPPN-kan, sehingga tak berkutik untuk unjuk gigi., padahal kemampuan yang dimiliki, menurut banyak pengamat, sungguh luar biasa. Pabrik tersebut mampu membuat alat pertanian, mobil murah, bahkan kendaraan militer (ranmil), kendaraan taktis (rantis), bahkan panser sekalipun. Rasanya tak ada yang salah dalam truk ini tapi mengapa terpinggirkan di negeri sendiri? sungguh Ironis ya.......
Sumber
http://agungngurah.blogspot.com/2011/12/sejarah-mobil-nasional-indonesia.html

Senjata Nuklir Bentuk Intimidasi Barat



New York, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyebut Amerika Serikat (AS), Israel dan negara-negara Barat melakukan intimidasi dengan menggunakan alasan senjata nuklir kepada Iran. Hal ini dikatakan Ahmadinejad setelah Presiden Barack Obama menegaskan Iran harus menghentikan program pengayaan nuklir Iran.

"Intimidasi oleh senjata nuklir dan senjata pemusnah massal oleh kekuatan hegemoni telah menjadi lazim," ujar Ahmadinejad di Sidang Majelis Umum PBB, seperti diberitakan AFP, Kamis (27/9/2012)

"Lanjutan ancaman oleh Zionis yang tidak beradab untuk menggunakan aksi militer terhadap bangsa besar kami adalah contoh yang jelas dari kenyataan pahit ini," tambah Ahmadinejad.

Sebelumnya, Ahmadinejad meremehkan ancaman perang yang terus dilontarkan pemerintah Israel atas fasilitas nuklirnya. Ditegaskannya, Iran tidak takut dengan ancaman sekelompok Zionis tersebut.

"Iran adalah negara hebat, yang sepanjang sejarah, telah berulang kali mengalami serangan-serangan, namun selalu bernasib baik melewai masa-masa sulit," kata Ahmadinejad.

"Dan sekarang, negara ini juga tidak takut dengan ancaman kosong oleh sekelompok Zionis," cetus Ahmadinejad.

Hal tersebut disampaikan pemimpin Iran itu kepada media Jepang, NHK di sela-sela sesi Sidang Majelis Umum PBB yang berlangsung di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat.


(fiq/van)


Tentara Meksiko Diserang Kelompok Bersenjata, 11 Orang Tewas


Jakarta Pasukan bersenjata Meksiko terlibat tembak-menembak dengan sekelompok pria bersenjata di Selatan Meksiko. 10 Orang yang terduga dalam kelompok bersenjata itu tewas dan satu orang lainnya dari kalangan militer juga tewas.

Seperti diberitakan AFP, Kamis (27/9/2009), kontak senjata ini terjadi pada pagi hari saat masyarakat dan anak-anak hendak berangkat menuju kantor dan sekolah. Kala itu iring-iringan patrolo pasukan keamanan disergap oleh sekelompok pria bersenjata di jalan.

Guerrero berada di wilayah Acapulco dan menjadi salah satu bagian negera yang terburuk akibat perang narkoba di Meksiko.Pemerintah federal menempatkan lebih dari 7.000 tentara dan polisi di Guerrero sejak tahun lalu untuk mencoba untuk meredakan kekerasan di wilayah itu.

Sekitar 60.000 orang tewas di Meksiko sejak Desember 2006, ketika pemerintah melancarkan serangan militer terhadap kartel obat kuat.

(fiq/van)

Ribuan Demonstran Iran Serukan Ahmadinejad Mundur

New York, Ribuan demonstran berkumpul di luar markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat untuk melancarkan protes terhadap Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. Unjuk rasa tersebut digelar saat Ahmadinejad berpidato di depan Majelis Umum PBB.

"Ahmadinejad, tidak, tidak, tidak!"seru para demonstran yang sebagian besar warga Iran seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (27/9/2012). Aksi demo anti-Ahmadinejad tersebut digelar di Dag Hammarskjold Plaza yang berseberangan dengan gedung PBB.

Para demonstran juga memuji pemerintah AS atas rencananya menghapus nama kelompok People's Mujahedeen of Iran atau MEK dari daftar organisasi-organisasi yang dianggap kelompok teroris oleh AS. MEK merupakan kelompok warga Iran yang mengasingkan diri dan menentang rezim Ahmadinejad.

"Algojo dan penjahat Ahmadinejad tidak mewakili rakyat Iran," cetus Zahra Amanpour di depan para pendukung Maryam Radjavi, presiden terpilih Dewan Perlawanan Nasional Iran di mana MEK merupakan unit terbesar.

"Kami cuma punya satu pesan untuk PBB," kata wanita Iran itu. "Rezim Iran yang kejam harus diusir dari PBB dan kursi Iran harus diserahkan ke oposisi Iran," imbuhnya.

Seorang wanita Iran lainnya, Sarah Jarbandi (23) menyerukan Ahmadinejad untuk mundur dari jabatannya. "Kami di sini untuk menyampaikan kepada dunia bahwa semua yang dikatakan Ahmadinejad hari ini di PBB adalah dusta," cetusnya.

"Pesan kami adalah: pergi!" seru wanita berumur 23 tahun itu. "Kami berjuang untuk mendukung perjuangan rakyat Iran untuk demokrasi dan kebebasan. Saya masih memiliki banyak keluarga di Iran dan mereka menyaksikan penindasan rezim: pembunuhan, penyiksaan," tandasnya.

Sementara di dalam markas besar PBB, Ahmadinejad mengatakan bahwa Iran berada di bawah ancaman Amerika Serikat dan musuh-musuh lainnya. Pemerintah AS memilih memboikot pidato Ahmadinejad yang berlangsung 35 menit itu.

(ita/nrl)